c_300_225_16777215_00_images_Dewi_Nur_WhatsApp_Image_2022-07-05_at_21.28.01.jpeg

Selasa 5 Juli 2022 pukul 08.30 WITA – 10.30 WITA telah dilaksanakan Sidak Pasar oleh Pemkot Samarinda yang dipimpin oleh Wakil Walikota Samarinda, Bapak Ir. H. Rusmadi WongsoSelasa 5 Juli 2022 pukul 08.30 WITA – 10.30 WITA telah dilaksanakan Sidak Pasar oleh Pemkot Samarinda yang dipimpin oleh Wakil Walikota Samarinda, Bapak Ir. H. Rusmadi Wongso.


Turut hadir:


1. Kasdim 0901/ Samarinda Letkol Inf Boyke Toipan Napitupulu, S.H.2. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bapak Darmansjah M. Prijanto3. Kepala Balai Besar POM Samarinda, Bapak Drs. Sem Lapik, Apt, M.Sc4. Kepala Tim BI Kaltim, Bapak Rony Ferdiansyah5. Kepala Dinas dan Pejabat di lingkungan OPD Samarinda6. Kabag Ekonomi Kota Samarinda, Ibu Hj. Yuyum Puspitaningrum, AP. MH.


Lokasi Sidak yakni Pasar Pagi, Pasar Rahmat, Pasar Merdeka, dan SPBU Jl. Urip Sumaharjo.


Berikut rangkuman untuk hasil sidak di tiga pasar:

1. Perbedaan harga sembako pada tiga pasar tidak terlalu signifikan. Harga cabe rawit kisaran Rp95.000 – Rp102.000, Bawang merah kisaran Rp40.000 - Rp48.000, dan harga bawang putih relatif terkendali pada kisaran harga Rp25.000 walaupun disayangkan merupakan produk impor.

2. Modal beli daging lokal relatif tinggi seharga Rp150.000 menyebabkan para pedagang kesulitan jika harus menjual ke konsumen dengan harga tinggi, sehingga mayoritas pedagang hanya mendapatkan keuntungan dari tulangan dan jeroan.


3. Harga ikan layang masih terkendali kisaran Rp35.000 – Rp38.000. Sedangkan untuk ikan asin, masyarakat masih perlu waspada jika terdapat kandungan bahan kimia. 


4. Berdasarkan uji yang dilakukan oleh BBPOM, ditemukan bahan pengawet pada beberapa komoditas yang diambil sampelnya seperti pada ikan cumi, sawi.


5. Menjelang Idul adha, seluruh instansi terkait telah melakukan karantina dan pemeriksaan kepada hewan ternak untuk memastikan tidak ada yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 


Berikut rangkuman untuk hasil sidak di SPBU Jl. Urip Sumaharjo:

1. Masih ada perbedaan berat bruto tabung LPG 3 kg yg sudah terisi, ada kemungkinan disebabkan oleh tabung yang tidak standar sehingga perlu ditinjau kembali.


2. Fuel Card Pertamina sudah berjalan baik, namun yang masih menjadi kendala adalah antrian kendaraan. Arahan Wawali: Pertamina dan pengelola SPBU perlu menerapkan manajemen antrian yang lebih baik agar tidak terjadi antrian panjang di yang menganggu kelancaran lalu lintas.

 

(AHH, Humas BI Kaltim)