SAMARINDA - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Timur menerima Kunjungan TPID Eks Karesidenan Pekalongan di Kalimantan Timur, di Ruang Derawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur, Rabu (11/09/2019).
Kepala Perwakilan BI Tegal M Taufik Amrozi yang menjadi pimpinan rombongan TPID Eks Karesidenan Pekalongan mengungkapkan tujuan ke Benua Etam ingin belajar dan sharing pengendalian inflasi. Dipilihnya Kaltim karena keberhasilannya meraih penghargaan TPID terbaik tingkat nasional.
"Kita belajar kesini bukan semata mata karena ingin meraih penghargaan. Tetapi menginginkan kestabilan harga di daerah. Bagaimana Kaltim bisa bersinergi dan bekerjasama untuk mengendalikan inflasi di kota dan kabupaten diwilayahnya," ungkap Taufik.
Sementara Kepala Perwakilan BI Kaltim Tutuk SH Cahyono yang juga Wakil Ketua TPID Kaltim mengatakan keberhasilan treble winner yang diraih Kaltim untuk kategori provinsi. Kemudian Samarinda untuk kategori kota dan Mahakam Ulu dari kategori kabupaten. Prestasi itu merupakan kerja sama tim yang baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
"Peran penguatan kelembagaan daerah sangat penting. Semua daerah ada plus minus dan surplus defisit. Kerjasama antar daerah sangat penting untuk memenuhi pasokan komoditi penyebab utama inflasi. Penghargaan yang diterima TPID Kaltim bukanlah tujuan utama dari pengurangan inflasi, melainkan peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelas Tutuk.
Tampak hadir Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Brebes Narjo, Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih dan Pj Sekda Kabupaten Batang Achmad Taufiq, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim H Nazrin, Asisten bidang Sosial Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Mahakam Ulu E Tek Hen Yohanes, serta perangkat daerah terkait lingkup Pemprov Kaltim dan jajaran Bank Indonesia perwakilan Kaltim.
Diketahui, Eks Karesidenan Pekalongan terdiri dari dua kota (Tegal dan Pekalongan) dan lima kabupaten (Tegal, Brebes, Pemalang, Pekalongan dan Batang). (her/yans/humasprovkaltim).