c_300_225_16777215_00_images_Dewi_Nur_WhatsApp_Image_2022-07-29_at_14.45.59.jpeg

Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Kalimantan bersama Pemerintah Daerah setempat melaksanakan Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2022 di Banjarmasin pada Selasa, 26 Juli 2022. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, S.T., M.T. dan dipimpin diskusinya oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah. Rakorwil ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh TPID Regional Kalimantan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antar TPID di Kalimantan, seiring dengan perkembangan inflasi yang perlu mendapatkan perhatian.

Mengangkat tema “Meningkatkan Peran Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Menjaga Ketahanan Pangan dan Mendukung Pengendalian Inflasi Daerah”, dalam kesempatan tersebut dilakukan pembahasan mengenai perkembangan inflasi se-Kalimantan, isu terkini terkait pengendalian inflasi serta peta perkembangan KAD di Kalimantan. Inflasi Kalimantan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 4,97% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang sebesar 3,37% (yoy). Secara spasial, inflasi tertinggi di Kalimantan terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 6,40% (yoy) dan yang terendah di Kalimantan Barat sebesar 4,31% (yoy). Inflasi Kalimantan Timur pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 4,38% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan I 2022 sebesar 2,86% (yoy).

Secara umum, inflasi tersebut utamanya bersumber dari peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Di Kalimantan Timur, komoditas cabai rawit, minyak goreng dan bawang merah merupakan tiga komoditas utama yang mendorong peningkatan inflasi. Sebagaimana diketahui hampir 90% kebutuhan pangan di Kalimantan Timur didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Jakarta. Untuk itu, perlu dilakukan pemetaan potensi daerah yang dapat menjadi mitra KAD Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, Provinsi Kalimantan Timur telah memiliki beberapa kesepakatan bersama baik di level G2G dan B2B. Di tingkat G2G, telah ditandatangani kesepakatan dengan daerah Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Bali untuk pelaksanaan KAD beberapa komoditas. Di tingkat B2B, Perumda Varia Niaga Samarinda yang merupakan BUMD di Kota Samarinda telah melakukan langkah agresif kerjasama perdagangan dengan beberapa mitra bisnis untuk mendatangkan komoditas beras, gula, minyak goreng dan daging ayam ras.

Sebagai kesimpulan diskusi, telah dipetakan beberapa strategi pengendalian inflasi dalam jangka pendek, menengah, panjang yang akan dilaksanakan bersama. Langkah konkrit yang akan dilakukan dalam jangka pendek adalah melakukan operasi pasar atau pasar murah, pengembangan urban farming atau digital farming, mendorong gerakan konsumsi cabai dan bawang olahan, dan mendorong diverisifikasi pangan lokal melalui konsumsi PAJALE (padi, jagung, kedelai). Dalam jangka menengah beberapa inisiatif yang akan dilakukan adalah pembentukan forum komunikasi distributor pangan strategis, melakukan manajemen pola tanam dan pengairan serta penguatan fungsi penyangga pasokan melalui peran BUMD. Pada jangka panjang, akan dilakukan pemanfaatan lahan tidur dan revitalisasi lahan eks tambang, replikasi tanam bibit untuk bawang dengan biaya yang lebih murah, serta penjajakan KAD dengan daerah lainnya.

Samarinda, 26 Juli 2022

.

Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur