c_300_225_16777215_00_images_news_51kelapasawit-masa-depan-kaltim.jpg

Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menempatkan urusan pembangunan perkebunan menjadi tulang punggung dan sektor utama upaya transformasi ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA) terbarukan melalui peningkatan  daya saing dan nilai tambah produk perkebunan.

Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Hj Meiliana mengatakan, komoditi kelapa sawit merupakan komoditi unggulan yang diharapkan berperan untuk menggerakan ekonomi Kaltim di masa mendatang untuk menggantikan peranan minyak dan gas serta batubara yang lambat laun akan menipis dan habis.

"Salah satu program prioritas Gubernur Kaltim tahun 2008-2013  adalah program sejuta hektar kelapa sawit. Program ini dapat terealisir sesuai target," kata Hj Meiliana saat mewakili Gubernur Kaltim pada rapat paripurna ke-27 DPRD Kaltim, tanggapan pemerintah daerah atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kaltim terhadap rancangan peraturan daerah provinsi Kaltim tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah provinsi Kaltim.

Meiliana mengatakan, keberhasilan program sejuta hektar kelapa sawit di Kaltim  antara lain karena adanya dukungan sinergitas kelembagaan organisasi perangkat daerah yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam RPJMD Kaltim telah dituangkan sasaran program sejuta hektar tahap kedua yang ingin diwujudkan pada tahun 2018. Keberhasilan program ini diyakini   akan membawa ekonomi Kaltim semakin kuat, stabil dan berkeadilan menuju ekonomi hijau.

Sasaran luas areal dan produksi kelapa sawit yang ingin dicapai pada tahun 2018 adalah dua juta hektare dengan produksi 18 juta ton tandan buah segar (TBS).

Disamping kelapa sawit, komoditi unggulan perkebunan lainnya yang mempunyai potensi dan prospek yang sangat baik untuk ditumbuhkembangkan di Kaltim adalah karet, kakao, lada, kelapa dan aneka tanaman perkebunan lainnya baik sebagai sumber bahan pangan maupun untuk energi baru terbarukan.

"Dalam RTRW Provinsi Kaltim 2016- 2036 peruntukan dan pemanfaatan lahan lebih banyak untuk sub sektor perkebunan lebih kurang 3,267 juta hektare. Di Kaltim yang mempunyai  potensi perkebunan terbesar adalah Kabupaten Kutai Timur  Paser,  Kutai Kartanegara,  Kutai Barat, Berau dan  Kabupaten Mahakam Ulu," kata Mailiana. (mar/sul/humasprov)

SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPROV. KALTIM