Paino, pedagang sayur keliling terpaksa menjual bawang putih eceran seharga Rp 5 ribu per plastik berisi 5 siung, karena harga bawang putih naik Rp 125 per kg, Kamis (2/5/2019)

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Sudah seminggu terakhir, Wawan, salah satu pedagang di Pasar Segiri, Samarinda, mengantre mendapatkan stok bawang putih dari distributor.

Pria 40an tahun yang sudah berjualan bawang 7 tahun terakhir di salah satu pasar induk di Samarinda ini, mengeluhkan harus antre 3 jam mendapat jatah 5 kg bawang putih.

Harganya pun meroket, dari biasanya Rp 29,500 per kilo sebelum bulan April 2019.

 

“Saya sudah cari ke mana-mana, gak dapat. Ini dapat, harga eceran Rp 100 ribu per kg,” kata Wawan, Kamis (2/4/2019) di Pasar Segiri.

Sementara itu, pedagang lain di pasar yang sama, Hernawati mengatakan, ia terpaksa menjual bawang putih dengan harga Rp 120 ribu per kg.

Kenaikan itu, berlangsung signifikan sejak tiga hari terakhir. Informasi yang ia peroleh, hal itu diakibatkan stok bawang putih menipis.

Namun begitu, pembelinya dari Bontang dan Sangatta tetap ada.

Meroketnya harga bawang putih beberapa hari terakhir, dikeluhkan pedangan sayur keliling, Paino.

Ia biasa mengedarkan sayuran termasuk bawang putih ke daerah pelosok misalnya, Lempake, Samarinda Utara.

 

Paino, mencatat, kenaikan bawang putih mulai terasa 3 hari belakangan.

Harga Bawang Putih di Pasar Segiri Tembus Rp125 Ribu per Kg, Pedagang Sayur Jual Eceran per 5 Siung - Halaman 2 - Tribun Kaltim

Bahkan, hari ini, ia terkejut, karena harga bawang putih eceran yang ia beli harganya Rp 125 ribu per kg.

Sebagai pedagang eceran yang berjualan sejak 1996, ia menilai mendekati bulan Ramadhan, tren seperti ini lazim terjadi di pasar.

Namun, ia menilai, kenaikan drastis ini, memaksanya harus putar otak agar bawang putih, yang kadung mahal, masih tetap bisa terjual.

 

Terpaksa, ia mengurangi takaran. Biasanya, ia menjual bawang putih berbentuk bonggol per seperempat kilogram seharga Rp 12 ribu.

Per hari ini, ia terpaksa menjual bawang putih dengan eceran yang lebih kecil. 1 kg bawang putih, ia pecah dalam 26 bungkusan plastik kecil. Tiap bungkus ia isi dengan 5-6 siung bawang putih yang dijual Rp 5 ribu per bungkus.

Jika dirata-rata, satu siung bawang putih, harganya seribu rupiah.

Totalnya, ia hanya ambil untung Rp 5 ribu per kg.

“Kalau ga begini, ga dapat untung, biar kecil,” katanya ditemui di sekitaran Jalan Dahlia, sambil menunggu rekannya.

Terpisah, Kabid Perdagangan, Dinas Perindakop dan UKM Provinsi Kaltim, Henni Purwaningsih, memaparkan, dari data Kementrian Perdagangan dan Pertanian, 90 persen kebutuhan bawang putih di Indonesia masih didatangkan dari Tiongkok dan sebagian kecil dari India.

 

“Jadi, kita belum bisa swasembada, karena produksi nasional hanya 10 persen,” katanya, ditemui di hari yang sama di kantornya.

Harga Bawang Putih di Pasar Segiri Tembus Rp125 Ribu per Kg, Pedagang Sayur Jual Eceran per 5 Siung - Halaman 3 - Tribun Kaltim

Sementara, untuk Kaltim, ia menyebut, kebutuhan bawang putih masih bergantung dari barang import tadi.

Yang ia tahu, di pasar Induk, seperti Pasar Segiri Samarinda yang mendistribuskan bawang putih ke berbagai kota misalnya Samarinda, Bontang dan Kukar, kebutuhan rata-rata mencapai Rp 100 ton per bulan.

“Kalau menjelang hari raya besar keagamaan, misalnya kaya puasa ini, bisa naik 30 persen kebutuhannya,” katanya.

 

Dia menyebut, ada beberapa sebab, naiknya harga bawang putih di Samarinda dan kota yang bergantung dari suplai pasar induk di Kota Tepian.

Pertama, dari informasi yang ia dapat dari tim di bawah, bawang putih di tingkat distributor memang sedang menipis.

Informasi yang ia dapatkan, 11 importir nasional yang ditunjuk Kementerian Perdagangan dan Pertanian baru disetujui mendatangkan bawang putih beberapa hari lalu, berdekatan dengan pemilu.

“Informasinya, bawang putih sedang dalam pengiriman ke Samarinda. Sekitar tanggal 7-8 April ini, akan masuk,” katanya.

Sebab kedua, yang memicu kenaikan ini, adalah siklus tahunan mendekati hari-hari besar keagamaan.

Sebagian pedagang, disinyalir memanfaatkan benar hukum ekonomi, besarnya permintaan warga ketimbang penawaran.

 

“Ini murni, ada pelaku usaha perdagangan yang ambil keuntungan banyak memanfaatkan momen puasa dan lebaran,” ucapnya.

 

Harga Bawang Putih di Pasar Segiri Tembus Rp125 Ribu per Kg, Pedagang Sayur Jual Eceran per 5 Siung - Halaman 4 - Tribun Kaltim

Sebenarnya, sudah ada banyak upaya meminimalisir dampak siklus masalah tahunan ini.

Namun, ia merasa butuh kerja sama dengan banyak instansi lain memastikan permintaan warga akan bawang putih dan sembako lain tidak berlebihan di hari raya keagamaan.

Persoalan inipun, hari ini, dibahas bersama dengan perwakilan Bank Indonesia, Satgas Pangan, Disperindag, dan asosiasi pedagang.

 

Istilah yang ia kemukanan, psikologis pedagang dan pembeli harus dieduksi, agar tidak terlalu heboh dan berlebihan mendekati hari besar keagamaan.

“Ini, melibatkan maindset banyak orang, merubah mindset pedagang untuk tak memanfaatkan moment mentang-mentang permintaan banyak (menaikkan harga,” katanya.

Buka Pasar Murah di 10 Titik

Selama Ramadan ini, Disperindakop bekerjasama dengan banyak instansi lain menggelar pasar murah yang tersebar di 10 titik pelosok Samarinda dan Kukar. Pasar ini, dimulai Jumat 3 Juni sampai 2 Mei ini, bakal hadirkan beberapa komoditi pokok dengan harga distributor. Barang yang diperdagangkan, mulai dari beras, minyak goreng, gula, telur bawang merah, putih dan sembako lainnya.

Ke-10 titik pasar murah itu, tersebar di kawasan Mugirejo, Anggana, Tenggarong Seberang, Kota banging, Sungai Keledang, Makroman dan Samboja (box).

“Bukanya setiap hari Jumat dan Minggu, mulai pukul 07.00 Wita sampai selesai,” katanya.

Dipilihnya, daerah pelosok dan pinggiran kota ini, untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari pasar induk agar mereka dapat mengakses sembako dengan harga murah.

“Kalaupun ada pasar murah di kota, sudah mulai banyak yang kerja sama dengan kita,” katanya.

Tak hanya itu, mereka telah berkoordinasi dengan Pertamina memastikan pasokan LPG dan bahan bakar lain, aman dan ditambah pasokannya saat Ramadan dan Idul Fitri nanti. (dro)

Jadwal dan Lokasi Pasar Murah Selama Ramadan
1. Halaman Masjid Nurul Hidayah Kelurahan Tanah Merah
2. Halaman Masjid Nurul Amin/Lubuk Sawah, Kelurahan Mugirejo
3. Halaman Masjid AS-Shobirin Kelurahan Sungai Keledang
4. Jalan Daeng Mangkona, Kelurahan Baqa
5. Halaman Kecamatan Sambutan,
6. Halaman Belakang Lamin Etam Gubernuran Kaltim
7. Halaman Masjid AR-Rasyidin Kelurahan Loa Bakung
8. Halaman Kantor Desa Bukti Raya, Tenggarong Seberang
9. Halaman Kecamatan Anggana
10. Halaman Kantor Dinas Perindakop UKM Kaltim
• Jadwal pasar setiap hari Jumat dan Minggu pukul 07.00 wita sampai selesai. Pasar dimulai sejak 3 April hingga 2 Juni 2019

Sumber : Disperindakop dan UKM Provinsi Kaltim (dro)